Komite Normalisasi PSSI menyiapkan terobosan sistem baru dalam Kongres Luar Biasa PSSI bulan depan. Sistem baru itu adalah pelaksanaan pemilihan yang dilakukan dengan e-voting. Sistem ini mengatur secara digital soal pendaftaran bagi peserta yang ingin interupsi serta pemisahan kartu identitas antara pemilik suara sah dan pendamping. Anggota KN Sumaryoto mengatakan hal itu dilakukan untuk mengatur jalannya KLB agar tidak terjadi seperti dua kongres PSSI sebelumnya. Kata dia penerapan sistem itu bisa dilakukan karena telah diatur dalam statuta FIFA dan statuta PSSI.
"Ketentuannya sudah ada. Aturannya tata tertibnya sudah ada. Memang pada waktu itu (kongres sebelumnya), belum bicara ke situ. Sebenarnya (sistem itu) sudah lama, aturan FIFA ada, statuta PSSI juga ada. Tinggal nanti dimanfaatkan supaya semua menjadi tertib karena pengalaman Pak Agum ikut kongres FIFA, melaksanakan tata tertib yang sebenarnya sudah baku dalam tiap kongres. Semua agar tertib dan ada aturannya."
Dua kongres PSSI sebelumnya di Riau dan Jakarta berangsur ricuh. Kelompok mayoritas pemegang hak suara sah atau kelompok 78 ngotot memperjuangkan calonnya George Toisutta dan Arifin Panigoro maju dalam pencalonan ketua dan wakil ketua PSSI. Kedua nama itu tidak diperbolehkan FIFA untuk maju dalam pencalonan.
sumber: www.kbr68h.com
No comments:
Post a Comment