Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali memastikan siap menerapkan
sistem pemungutan suara elektronik atau e-voting dalam pelaksanaan
pemilihan kepala desa (pilkades) yang akan digelar 2013 mendatang.
Persiapan dalam pelaksanaan sistem tersebut diawali dengan membentuk tim
teknis e-voting.
Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) Sekretariat Daerah (Setda)
kabupaten Boyolali, Susilo Hartono mengemukakan sebagai persiapan
penerapan sistem e-voting tersebut, dibentuk tim teknis e-voting yang
bertugas sebagai pendamping panitia penyelenggara pilkades. Sebelum
bertugas, tim teknis tersebut akan mengikuti pelatihan atau training of
trainers (TOT).
“Tim teknis e-voting tersebut akan dibentuk Bupati [Bupati Boyolali,
Seno Samodro] dengan SK [surat keputusan] dan sebelum bertugas, tim
tersebut akan mengikuti TOT,” terang Susilo kepada wartawan, Rabu
(28/11/2012).
Susilo menyebutkan ada lima desa di Kabupaten Boyolali yang akan
menjadi percontohan penerapan sistem e-voting, yaitu Kebonbimo,
Kecamatan Boyolali, Karangnongko, Kecamatan Mojosongo, Gondang Slamet,
Kecamatan Ampel dan Bangsalan, Kecamatan Teras.
“Lima desa tersebut akan melaksanakan pilkades dengan sistem e-voting, Maret hingga April 2013 mendatang,” tegasnya.
Setelah pelaksanaan workshop tentang penerapan sistem e-voting dalam
pilkades beberapa waktu lalu, Susilo menyatakan akan dilakukan
sosialisasi dan simulasi terhadap lima desa yang akan dijadikan
percontohan tersebut.
“Kami akan mengagendakan simulasi dan sosialisasi tata cara
penggunaan alat peraga dengan sistem e-voting kepada masyarakat,”
ungkapnya.
Tahapan tersebut, lanjut Susilo, dilakukan agar pada pelaksanaan pilkades dengan e-voting nanti tidak terjadi kendala.
“Dengan dihadapkan langsung dengan alat peraga masyarakat akan lebih mudah memahami tata cara pilkades,” imbuh dia.
Sementara itu, Asisten I Setda Kabupaten Boyolali, Syawaludin
menegaskan pilkades dengan sistem e-voting diharapkan dapat lebih
efisien dan efektif. “Hasil pemungutan suara langsung dapat dilihat
dalam waktu sangat cepat, dalam hitungan menit bahkan detik, hasil
pemungutan suara bisa diketahui. Hasilnya juga akan lebih akurat
dibandingkan dengan cara manual serta tidak ada kertas suara yang rusak,
sehingga persaingan lebih fair,” ungkapnya.
Menurut Syawaludin, dalam penerapan pilkades dengan sistem e-voting
ini, Pemkab Boyolali bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) RI.
Sumber: Solo Pos
No comments:
Post a Comment